Kuasa Gelap (2024) – Film Horor Eksorsisme Lokal dengan Eksekusi Beragam
Kuasa Gelap (2024) adalah salah satu film horor Indonesia yang mencoba keluar dari jalur mainstream dengan membawa tema eksorsisme Katolik, sebuah terobosan baru dalam perfilman horor nasional. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, yang sebelumnya sukses dengan karya horor seperti Pamali dan Rumah Dinas Bapak, Kuasa Gelap hadir dengan cita rasa eksorsisme ala Barat, yang jarang ditemui dalam horor Indonesia yang biasanya lebih lekat dengan mitos Jawa dan Islam.
Namun, apakah terobosan ini berhasil dieksekusi dengan baik? Artikel ini akan mengulas plot, karakter, visual dan sinematografi, serta tema dan pesan yang diusung oleh film ini. Kita juga akan membandingkannya dengan film sejenis dan memberikan penilaian pribadi apakah film ini layak ditonton.
Plot: Kombinasi Horor Klasik dengan Eksorsisme Katolik
Sinopsis:
Film ini mengikuti kisah Romo Rendra (Lukman Sardi), seorang pastor spesialis eksorsisme yang dipanggil untuk mengusir roh jahat yang merasuki seorang gadis remaja, Kayla (Lea Ciarachel), setelah melakukan ritual pemanggilan arwah. Romo Rendra yang sudah tua dan lemah, meminta bantuan Romo Thomas (Jerome Kurnia), seorang pastor muda yang tengah bergulat dengan krisis keimanan setelah mengalami tragedi pribadi.
Sekilas, plot ini mirip dengan film eksorsisme klasik seperti The Exorcist atau The Conjuring, namun dengan sentuhan lokal yang kental, terutama dengan latar budaya Katolik dan beberapa elemen horor modern. Sayangnya, meski plot ini menarik di atas kertas, eksekusinya terasa terburu-buru. Pengembangan latar belakang karakter terasa minim, sehingga hubungan emosional antara karakter utama kurang terasa.
Karakter: Performa Aktor yang Tidak Sepenuhnya Terkoneksi
Lukman Sardi yang berperan sebagai Romo Rendra, tampil solid seperti biasa. Karakternya sebagai pastor yang lelah secara fisik dan spiritual berhasil dibawa dengan baik. Namun, Jerome Kurnia yang memerankan Romo Thomas, meski memiliki potensi besar, tidak mendapatkan porsi pengembangan karakter yang cukup. Dialog yang kaku dan kurangnya chemistry antar-karakter menambah kesan terburu-buru dalam penulisan naskah.
Peran Kayla, yang dimainkan oleh Lea Ciarachel, cukup menarik perhatian, terutama dalam adegan kerasukan. Namun, karakter pendukung lainnya terasa datar dan kurang memorable. Ini menjadi salah satu kelemahan film yang mengurangi intensitas emosional dan ketegangan horor yang seharusnya tercipta.
Visual dan Sinematografi: Horor yang Terlihat, Tapi Tidak Dirasakan
Dari segi visual, film ini sebenarnya berhasil menciptakan beberapa adegan horor yang cukup efektif, terutama dengan permainan pencahayaan yang gelap dan atmosfer yang menegangkan. Misalnya, adegan di dalam gereja memberikan perasaan aman, sementara di dalam rumah Kayla, kita bisa merasakan aura mistis yang kental. Penggunaan cahaya redup dan warna gelap mendukung suasana horor.
Namun, beberapa elemen visual seperti efek CGI dan make-up karakter iblis terasa berlebihan dan malah mengurangi kesan seram. Sosok iblis yang muncul dalam film ini terlihat seperti versi lokal Valak, namun dengan makeup yang terlalu mencolok dan tidak natural, mengingatkan kita pada adegan kocak daripada menakutkan. Ditambah lagi, efek CGI di beberapa adegan, terutama saat eksorsisme terakhir, terasa seperti adegan slapstick daripada adegan horor serius.
Tema dan Pesan: Pergulatan Iman di Tengah Kegelapan
Tema utama Kuasa Gelap adalah tentang pergulatan iman, khususnya krisis kepercayaan yang dialami oleh Romo Thomas setelah kehilangan orang-orang terdekatnya. Ini memberikan kedalaman tematik yang jarang ditemukan dalam film horor Indonesia. Film ini juga berusaha mengeksplorasi ide tentang bagaimana trauma dan rasa bersalah dapat membuka pintu bagi kekuatan jahat.
Namun, pesan ini kurang digali secara maksimal, terutama karena narasi yang cenderung terburu-buru dan fokus pada horor fisik daripada horor psikologis. Padahal, dengan penulisan yang lebih matang, tema krisis iman ini bisa menjadi daya tarik yang kuat bagi penonton.
Penyutradaraan: Bobby Prasetyo dan Gaya Horor yang Tertebak
Bobby Prasetyo, yang dikenal dengan gaya horornya yang khas, mencoba menghadirkan film eksorsisme ala Barat dengan sentuhan lokal. Namun, sayangnya banyak adegan horor yang terkesan klise dan dapat ditebak. Jumpscare, meski ada beberapa yang efektif, sering kali gagal karena timing yang tidak tepat dan musik latar yang terlalu berisik.
Beberapa adegan terasa konyol, terutama di klimaks film, di mana eksorsisme digambarkan dengan pengambilan gambar 360° yang berulang-ulang, membuat penonton lebih merasa pusing daripada tegang.
Perbandingan dengan Film Sejenis: Terjebak dalam Bayang-Bayang Horor Barat
Jika dibandingkan dengan film eksorsisme seperti The Conjuring atau The Exorcist, Kuasa Gelap masih jauh dari kata sempurna. Salah satu kekurangan terbesar film ini adalah kurangnya originalitas dalam penyajian horornya. Banyak adegan yang terasa seperti salinan dari film-film horor Barat, tanpa memberikan sentuhan lokal yang cukup kuat untuk membedakannya.
Namun, dibandingkan dengan horor Indonesia lainnya yang lebih mengandalkan mitos dan budaya lokal, Kuasa Gelap menawarkan variasi yang segar dengan membawa elemen Katolik ke dalam cerita.
Penilaian Akhir: Apakah Layak Ditonton?
Secara keseluruhan, Kuasa Gelap adalah film horor yang menawarkan tema baru dalam perfilman Indonesia, namun gagal untuk dieksekusi dengan baik. Kelebihannya ada pada usaha untuk menghadirkan horor dengan nuansa eksorsisme Katolik yang jarang ditemui di Indonesia. Namun, kelemahannya terletak pada plot yang terburu-buru, pengembangan karakter yang minim, serta elemen visual yang kurang rapi.
Film ini mungkin tidak akan terlalu menarik bagi pecinta horor sejati, terutama mereka yang terbiasa dengan horor Barat yang lebih intens. Namun, bagi penonton yang mencari variasi baru dalam horor Indonesia, Kuasa Gelap bisa menjadi pilihan yang layak untuk dicoba.
Tonton trailer film Kuasa Gelap di sini
Jika Anda tertarik menonton film ini, cek informasi lebih lanjut dan rating di situs Kuasa Gelap 2024.
Temukan juga daftar film horor terbaik lainnya di Best Rating Gomovies.