Review Film “Godaan Setan Yang Terkutuk” (2025): Teror Iman dan Godaan Duniawi
Godaan Setan Yang Terkutuk adalah film horor religius terbaru yang disutradarai oleh Fahmy J. Saad, dengan naskah dari Kenny Gulardi dan Gerald Mamahit. Film ini mengisahkan tentang Ustadz Ahmad (diperankan oleh Donny Alamsyah), seorang peruqyah terkenal yang hidup sederhana bersama istri (Poppy Sovia) dan dua putrinya di desa terpencil.
Ketegangan dimulai saat Ustadz Ahmad diminta untuk meruqyah anggota keluarga kaya yang dirasuki makhluk gaib. Namun, proses eksorsisme itu justru memicu teror balasan: setan kuat yang tak berhasil diusir malah balik menyerang keluarga Ustadz Ahmad. Dari sinilah dimulai pergolakan batin, krisis iman, hingga godaan duniawi yang perlahan menggoyahkan keluarga sederhana ini.
Analisis Cerita: Antara Klise dan Pesan Moral
Secara naratif, film ini menyuguhkan tema klasik horor Indonesia: kesurupan, ruqyah, dan godaan setan. Namun yang membuatnya sedikit berbeda adalah upaya memasukkan konflik psikologis dan dilema spiritual dalam balutan narasi religius.
Film ini mencoba menggambarkan kemiskinan dan tekanan sosial sebagai pintu masuk bagi “godaan setan” – sebuah metafora akan bahayanya kehilangan keimanan saat diuji oleh keadaan hidup. Sang ustadz yang lurus dan tak mau menerima bayaran dari ruqyah, dihadapkan pada realita pahit bahwa keluarganya terancam kelaparan. Konflik ini membangun ketegangan emosional yang cukup terasa.
Sayangnya, alur cerita terkadang terasa terburu-buru dan tidak digarap dengan kedalaman yang cukup. Beberapa plot twist muncul terlalu cepat tanpa penjelasan yang memadai. Klimaks film pun tidak memberikan resolusi yang kuat secara emosional, membuat penonton merasa ada yang kurang ketika kredit mulai bergulir.
Elemen Horor: Jumpscare, Skoring, dan Visualisasi
Bicara soal aspek horor, film ini menghadirkan formula yang sudah familiar: kesurupan, suara bisikan, setan lompat-lompat, dan make-up menyeramkan. Beberapa adegan berhasil membuat penonton terkejut, tetapi sayangnya jumpscare terasa berlebihan dan kerap mengganggu ritme cerita.
Namun, dari sisi teknis, film ini tak sepenuhnya mengecewakan. Sinematografi cukup apik dalam menggambarkan rumah desa yang sunyi dan menciptakan atmosfer mencekam. Komposisi visual, blocking karakter, hingga tata cahaya memberikan nuansa muram dan tidak nyaman – sesuai dengan tema horor psikologis yang diangkat.
Pujian patut diberikan untuk skoring yang meskipun di beberapa bagian terlalu dominan, namun tetap mampu membangun tensi dan suasana. Make-up setan pun cukup baik meski belum bisa disandingkan dengan standar internasional.
Performa Akting: Donny Alamsyah dan Poppy Sovia
Performa akting Donny Alamsyah sebagai Ustadz Ahmad terasa cukup meyakinkan. Ia mampu memerankan sosok yang tenang, religius, namun rapuh secara emosional. Poppy Sovia sebagai istri juga tampil solid, terutama saat menggambarkan keputusasaan dan tekanan batin sebagai ibu yang terjebak dalam kemiskinan dan teror gaib.
Namun sayangnya, karakter dua anak perempuan mereka terasa kurang berkembang. Salah satu karakter bahkan terkesan terlalu dibuat-buat dengan alur cerita yang mendadak ekstrem, seperti berubah perilaku secara drastis tanpa alasan logis yang kuat.
Pesan Moral dan Kritik Sosial
Film ini punya ambisi besar dalam menyampaikan pesan moral: bahwa iman dan kejujuran tidak boleh goyah, bahkan saat kehidupan menawarkan jalan pintas lewat godaan setan.
Namun, alih-alih menjadi reflektif dan mendalam, beberapa bagian justru terkesan menggurui dan klise, memperlihatkan penggambaran hitam-putih antara baik dan jahat. Penonton mungkin merasa pesan-pesan itu terlalu eksplisit, bahkan berlebihan dalam penyampaian.
Yang menarik, ada sindiran sosial terhadap ustadz atau tokoh agama yang “jual agama” demi amplop. Di sisi lain, karakter Ustadz Ahmad digambarkan sebagai sosok idealis yang justru tersudut oleh sistem sosial yang tidak adil. Ini menjadikan film ini relevan dengan realita sosial Indonesia, walau penyajiannya terkadang terasa kasar dan tidak subtil.
Prediksi Ketersediaan Streaming
Saat ini, Godaan Setan Yang Terkutuk belum tersedia di platform streaming manapun. Namun berdasarkan pola distribusi film-film horor Indonesia, ada kemungkinan besar film ini akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang di:
-
Netflix Indonesia – sering menjadi rumah bagi film horor lokal terbaru.
-
Vidio – platform lokal dengan fokus pada film dan serial Indonesia.
-
Prime Video – yang mulai agresif mengambil konten horor Asia Tenggara.
Untuk pembaruan real-time, kamu bisa memantau halaman resminya di JustWatch: https://www.justwatch.com/id/movie/godaan-setan-yang-terkutuk
Kesimpulan: Layak Ditonton atau Tidak?
Godaan Setan Yang Terkutuk adalah film dengan ambisi besar: menyatukan horor, agama, kritik sosial, dan drama keluarga. Namun, eksekusinya belum sepenuhnya berhasil. Cerita yang tergesa-gesa, karakterisasi kurang dalam, serta penyampaian pesan yang terlalu eksplisit membuat film ini kehilangan momentum emosional.
Namun, jika kamu adalah penggemar horor lokal yang suka dengan nuansa religius, atau ingin menyaksikan teror spiritual dari sisi keimanan, film ini tetap layak ditonton. Terlebih karena adanya upaya untuk memberikan refleksi sosial yang menyentil tanpa menghakimi secara langsung.
Ayo Diskusi dan Pantau Jadwal Streamingnya!
Apa pendapat kamu soal film ini? Apakah setan di film ini benar-benar terasa menakutkan, atau justru lebih menegangkan sisi moral dan batinnya? Yuk, tuliskan opinimu di kolom komentar blog ini!
Dan jangan lupa, pantau terus JustWatch Indonesia untuk tahu kapan film ini akan tersedia di layanan streaming favoritmu!