Watch Jabang Mayit (2025) Streaming

Jabang Mayit (2025)

52456 votes, average 5.0 out of 10

Review Film Jabang Mayit (2025): Potret Mimpi Buruk yang Ambisius Namun Gagal Mengeksekusi

Film Jabang Mayit (2025) atau The Portrait of a Nightmare merupakan salah satu film horor Indonesia yang cukup dinantikan, terutama karena disutradarai oleh Ismail Basbeth, sosok yang dikenal dengan karya-karya artistiknya seperti Mengejar Hilal dan Arini. Kali ini, ia mencoba menghadirkan horor dengan elemen folk horror yang mengangkat legenda mistis Kuyang.

Namun, apakah film ini berhasil menyampaikan atmosfer mencekam yang diharapkan? Ataukah justru menjadi mimpi buruk bagi penonton dengan tempo lambat dan eksekusi yang kurang maksimal? Mari kita ulas secara mendalam.


Sinopsis Jabang Mayit (2025)

Film ini berfokus pada karakter Hujan (Salvita Decorte), seorang perempuan yang mengalami kehilangan bayi secara misterius. Dalam keputusasaan, ia bertemu dengan Bayu (Cornelio Sunny) yang menawarkan bantuan dengan membawanya ke seorang dukun.

Sang dukun kemudian mengungkapkan bahwa bayi Hujan telah diambil oleh sosok gaib bernama Hantu Jabang Mayit, makhluk yang dipanggil melalui ritual gelap untuk menculik bayi dari ibu-ibu yang dianggap belum siap menjadi orang tua.

Seiring berjalannya cerita, atmosfer semakin mencekam dengan kehadiran Kuyang, makhluk mistis dalam mitologi Asia Tenggara yang digambarkan sebagai kepala wanita yang melayang dengan organ dalamnya menggantung.


Analisis Film

1. Babak Pertama: Terlalu Lambat dan Bertele-Tele

Film ini mencoba membangun tensi secara perlahan dengan menunjukkan kehidupan sehari-hari Hujan dan Bayu. Namun, alih-alih menciptakan keterikatan emosional dengan karakter, film ini justru terjebak dalam rutinitas yang terasa membosankan dan tidak memberikan urgensi dalam penceritaan.

Adegan Bayu memberikan tempat tinggal, makan, dan pakaian untuk Hujan terasa berlarut-larut tanpa alasan yang jelas, sehingga penonton justru merasa kehilangan minat sejak awal.

2. Babak Kedua: Eksplorasi Misteri yang Kurang Menggigit

Seharusnya, di bagian ini film mulai memberikan kejutan atau petunjuk mengenai sosok Jabang Mayit dan Kuyang. Sayangnya, upaya untuk membangun misteri ini tidak cukup kuat. Film mencoba menanam beberapa petunjuk (planting clues), tetapi tidak memberikan alasan bagi penonton untuk benar-benar peduli dengan misterinya.

Selain itu, penggunaan bahasa yang terlalu baku membuat dialog terasa kaku dan mengurangi kedalaman emosi antar karakter.

3. Babak Ketiga: Horor yang Terlambat Hadir

Bagian akhir film ini mulai menampilkan elemen horor yang lebih terasa, terutama dengan kemunculan Kuyang yang cukup menyeramkan. Jumpscare yang dihadirkan juga cukup efektif, meskipun tidak terlalu banyak.

Sayangnya, ketika film mulai memuncak, lima menit terakhir justru terasa terlalu tiba-tiba dan membingungkan. Alih-alih memberikan penyelesaian yang memuaskan, film ini malah meninggalkan pertanyaan yang tidak terjawab, membuat beberapa penonton merasa bingung dengan apa yang sebenarnya ingin disampaikan.


Kelebihan Film Jabang Mayit (2025)

Sinematografi dan Atmosfer yang Kuat
Film ini memiliki tata visual yang memukau. Ismail Basbeth memang dikenal sebagai sutradara dengan pendekatan artistik yang unik, dan itu tercermin dalam desain produksi yang apik serta penggunaan pencahayaan dan warna yang mendukung nuansa mencekam.

Sosok Kuyang yang Seram
Makhluk mitologi ini akhirnya mendapatkan visualisasi yang cukup menyeramkan, meskipun kehadirannya masih terbatas.

Scoring dan Sound Design yang Mencekam
Salah satu aspek terbaik dalam film ini adalah penggunaan suara dan musik yang berhasil menciptakan atmosfer horor yang intens.


Kekurangan Film Jabang Mayit (2025)

Tempo yang Terlalu Lambat
Film ini mencoba menjadi slow-burn horror, tetapi gagal memberikan dorongan emosional yang membuat penonton tetap terlibat.

Dialog yang Terlalu Baku
Penggunaan bahasa yang terlalu formal membuat interaksi antar karakter terasa tidak natural, sehingga mengurangi koneksi emosional dengan penonton.

Eksekusi Horor yang Kurang Maksimal
Meskipun atmosfer mencekam sudah terbentuk, elemen horor dalam film ini terasa setengah matang dan tidak memberikan dampak yang cukup signifikan.


Kesimpulan: Apakah Worth It untuk Ditonton?

Film Jabang Mayit (2025) adalah sebuah eksperimen menarik dari Ismail Basbeth dalam genre horor. Namun, sayangnya film ini tidak mampu memenuhi ekspektasi banyak penonton karena alur yang terlalu lambat, eksekusi yang kurang matang, serta penggunaan dialog yang kaku.

Bagi penonton yang menyukai horor atmosferik dengan pendekatan seni yang kuat, film ini mungkin masih bisa dinikmati. Namun, bagi yang mencari film horor dengan ketegangan dan jumpscare yang efektif, Jabang Mayit bisa terasa membosankan dan melelahkan.


Ketersediaan di Platform Streaming

(Saat artikel ini ditulis, film ini belum tersedia di layanan streaming mana pun.)

Namun, mengingat distribusi film horor Indonesia yang semakin luas, kemungkinan besar Jabang Mayit (2025) akan tersedia di platform seperti:

  • Netflix Indonesia
  • Disney+ Hotstar
  • Prime Video
  • KlikFilm

Untuk memantau ketersediaan film ini secara real-time, kunjungi tautan berikut:
🔗 Cek Ketersediaan di JustWatch

Apakah kamu sudah menonton Jabang Mayit (2025)? Bagikan pendapatmu di kolom komentar! Jika kamu penggemar horor, film ini bisa jadi pilihan menarik untuk melihat pendekatan yang berbeda dalam genre ini. Jangan lupa untuk terus pantau informasi terbaru mengenai film-film horor terbaik hanya di website kami!

Posted on:
Views:76
Genre: Drama, Horror
Year:
Duration: 84 Min
Country:
Release:
Language:Bahasa indonesia