Review Film Jagal Teluh (2025) – Antara Ritual, Balas Dendam, dan Estetika Horor yang Gagal
Tanggal Ditulis: 3 Maret 2025
Sinopsis: Ritual Kecantikan yang Berujung Dendam
Film Jagal Teluh (2025) mengangkat kisah seorang perempuan yang mengalami diskriminasi karena dianggap “jelek” oleh lingkungannya. Obsesi terhadap kecantikan membawanya melakukan ritual mistis, yang mengharuskannya mencari mayat perempuan berambut panjang sebagai bagian dari syarat ritual. Setelah berhasil, ia mulai menjalankan misi balas dendam terhadap orang-orang yang pernah mengucilkannya.
Disutradarai oleh George Hutabarat dan ditulis oleh Yudianto Suros, film ini berusaha menggabungkan unsur mistis, body horror, dan thriller psikologis. Namun, apakah hasil akhirnya mampu memberikan pengalaman horor yang mendalam?
Eksploitasi Visual atau Esensi Horor yang Hilang?
George Hutabarat sebelumnya dikenal lewat Video Maut, sebuah film yang lebih banyak menjual eksploitasi tubuh dibandingkan esensi horor itu sendiri. Kali ini, Jagal Teluh tampaknya mencoba sedikit menahan diri, meskipun masih ada beberapa adegan yang menunjukkan kecenderungan eksploitasi visual.
Salah satu masalah utama dalam film ini adalah terlalu berfokus pada estetika visual yang “cantik” namun kosong. Alih-alih menggali teror yang nyata dari cerita dan karakter, film ini lebih sibuk memoles tampilan layar dengan pencahayaan artistik yang justru meredam suasana mencekam.
Horor yang Setengah Matang: CGI Buruk & Scoring Aneh
Sebagai film horor yang menjual unsur mistis, Jagal Teluh memiliki tantangan besar dalam menampilkan efek visual yang meyakinkan. Sayangnya, CGI dalam film ini terasa kurang maksimal dan justru menjadi titik lemah. Efek sihir hitam yang seharusnya menjadi daya tarik utama justru tampak murahan dan tidak mengesankan.
Dari segi suara, scoring yang digunakan dalam beberapa adegan terasa tidak sinkron dengan atmosfer yang ingin dibangun. Alih-alih menambah ketegangan, musik latar justru membuat beberapa adegan terasa canggung dan kehilangan impact.
Adegan Ikonik & Ide yang Berpotensi
Meskipun secara keseluruhan film ini memiliki banyak kelemahan, ada beberapa momen yang cukup menonjol. Salah satu adegan paling ikonis adalah saat seorang ibu mencekik anaknya dalam adegan penuh emosi. Selain itu, konsep pengiriman rambut sebagai media pembunuhan memiliki potensi besar untuk dieksplorasi lebih jauh sebagai elemen horor yang segar dan menarik.
Sebagai penggemar karakter villain wanita yang kuat, film ini sebenarnya bisa menawarkan lebih banyak eksplorasi psikologis pada karakter utamanya. Sayangnya, pengembangan karakter terasa setengah matang dan tidak cukup menggali sisi psikologis dari perjalanan balas dendamnya.
Keanehan dalam Film: Dari Dialog Hingga Tata Artistik
Berikut beberapa kejanggalan yang membuat Jagal Teluh sulit untuk dinikmati sepenuhnya:
- Dialog tidak natural – Beberapa percakapan terasa seperti naskah operet yang kaku dan berlebihan.
- Efek luka di wajah berubah-ubah – Tidak ada konsistensi dalam detail visual luka karakter utama.
- Pencahayaan yang tidak pas – Lighting dalam beberapa adegan justru membuat para aktor terlihat seperti makhluk astral.
- Karakter pendukung tidak berkontribusi signifikan – Beberapa tokoh terasa hanya sebagai tempelan tanpa pengaruh berarti dalam alur cerita.
- Penggunaan bahasa yang tidak seragam – Karakter yang seharusnya berbahasa Jawa justru menggunakan bahasa Thailand, sementara karakter lain yang tidak relevan malah memaksakan aksen Jawa.
Kesimpulan: Harapan untuk Horor Indonesia yang Lebih Berani
Jagal Teluh adalah contoh film horor yang memiliki konsep menarik namun gagal dalam eksekusi. Film ini mencoba menghadirkan horor mistis yang mengusung tema kecantikan dan balas dendam, namun terlalu terjebak dalam estetika visual tanpa memperhatikan kekuatan storytelling.
Jika Anda mencari film dengan teror mencekam dan jumpscare efektif, Jagal Teluh mungkin bukan pilihan yang tepat. Namun, bagi yang menyukai konsep horor dengan elemen balas dendam dan ritual mistis, film ini masih memiliki daya tarik tersendiri.
Saat ini, Jagal Teluh belum tersedia untuk streaming di Indonesia. Berdasarkan tren perilisan film horor lokal sebelumnya, kemungkinan besar film ini akan tersedia di Netflix, Disney+ Hotstar, atau Prime Video dalam beberapa bulan ke depan. Anda bisa mengecek ketersediaan streaming film ini di JustWatch.
Apakah Anda sudah menonton Jagal Teluh? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar! Jangan lupa pantau terus update film terbaru dan rekomendasi horor lainnya hanya di website ini.