Review Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan (2025) – Perang Melawan Iblis Dimulai!
Penjagal Iblis: Dosa Turunan adalah film horor-aksi terbaru karya sutradara dan penulis Tommy Dewo, yang sebelumnya sukses dengan film “Santet Segoro Pitu”.
Film ini menggabungkan elemen mistis, pertarungan, serta horor supranatural dalam cerita tentang pertarungan melawan kekuatan jahat yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kisah bermula saat sebuah keluarga ditemukan tewas mengenaskan saat melakukan sesi ruqyah. Ningrum (Satine Zaneta), gadis 19 tahun, dituduh sebagai pelakunya. Namun, Ningrum bersikeras bahwa ia bukan pembunuh biasa, melainkan seorang Penjagal Iblis.
Seorang wartawan bernama Daru (Marthino Lio) mencoba mengungkap kebenaran, namun malah terseret dalam pertempuran antara Ningrum melawan sekte pemuja iblis pimpinan Pakunjara (Niken Anjani).
Film ini membawa kita ke dunia penuh misteri, adu kekuatan supranatural, dan pertarungan brutal yang mempertaruhkan nasib umat manusia.
Ulasan Lengkap Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan
1. Penyutradaraan dan Konsep Cerita
Sebagai debut horor-aksi layar lebar, Tommy Dewo menunjukkan keberanian untuk mengeksplorasi genre dengan pendekatan segar.
Ia mencampur horor, aksi, satire, bahkan sedikit unsur anime-style storytelling, membuat film ini tampil unik dibandingkan horor Indonesia kebanyakan.
Sayangnya, meskipun ide besarnya menarik, ada beberapa eksekusi yang terasa kurang maksimal, terutama dalam menjaga keseimbangan antara intensitas horor dan aksi laga.
Konsep tentang “Penjagal Iblis” sebenarnya sangat menjanjikan: memburu makhluk yang bersembunyi dalam tubuh manusia penuh dosa. Namun, narasi film terkadang terpecah fokus antara pengembangan karakter dan atmosfer mistis yang ingin dibangun.
2. Akting dan Pengembangan Karakter
Satine Zaneta sebagai Ningrum tampil cukup baik, mampu membawakan karakter misterius dengan gerakan bela diri yang kredibel.
Namun, sayangnya pengembangan latar belakang Ningrum kurang tergali maksimal, membuat penonton kesulitan sepenuhnya memahami perjuangannya.
Marthino Lio sebagai Daru mendapat porsi cerita yang cukup besar, bahkan kadang terasa seperti tokoh utama kedua. Sayangnya, dramatisasi karakter wartawan ini terkadang terasa overacting dan kurang sinkron dengan tone keseluruhan film.
Sementara itu, Niken Anjani sebagai Pakunjara mencuri perhatian dengan akting penuh nuansa. Ekspresi kecil dan ketenangannya membawa aura ancaman yang kuat, membuat karakter villain ini terasa hidup di layar.
Pemeran pendukung seperti Eduwart Manalu (sebagai ustaz nyeleneh) berhasil memberikan momen humor yang tak disengaja, memperkaya dinamika film.
3. Sinematografi, Musik, dan Efek Visual
Salah satu kekuatan terbesar film ini adalah sinematografi dan scoring.
Penggunaan angle kamera yang tidak biasa, pencahayaan gelap, dan permainan warna merah-darah memperkuat atmosfer mencekam.
Scoring film ini intens, meski kadang terlalu dominan sehingga menutupi beberapa dialog penting.
Beberapa adegan pertarungan disajikan dengan koreografi menarik, terutama di babak ketiga, di mana aksi laga melawan iblis disuguhkan dengan cukup brutal dan mendebarkan.
Sayangnya, editing transisi dari horor ke aksi kadang terasa kurang halus, membuat adegan-adegan tertentu kehilangan ketegangan yang seharusnya dibangun.
4. Tema dan Penyampaian Cerita
Tema utama film ini adalah tentang pertarungan melawan dosa yang diwariskan.
Ningrum bukan hanya berhadapan dengan iblis eksternal, tetapi juga harus melawan “warisan” dari keluarga dan dunia yang penuh korupsi moral.
Namun, penyampaian cerita ini kadang terpecah antara fokus pada duel supranatural dan drama personal karakter, sehingga membuat narasinya terasa kurang kokoh.
Kritik sosial tentang dunia jurnalistik, kepercayaan, dan manipulasi kekuasaan terselip halus, meskipun tidak terlalu ditonjolkan.
Kelebihan Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan
✅ Ide cerita segar dan orisinal.
✅ Sinematografi keren dan scoring intens.
✅ Aksi laga seru di babak ketiga.
✅ Akting kuat dari Niken Anjani dan Eduwart Manalu.
✅ Atmosfer mistis yang kental.
Kekurangan Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan
❌ Narasi kurang fokus dan pengembangan karakter kurang dalam.
❌ Beberapa editing adegan horor-aksi terasa kasar.
❌ Scoring terlalu keras menutupi dialog penting.
❌ Karakter utama pria terasa kurang impactful.
Dimana Menonton Penjagal Iblis: Dosa Turunan?
Saat artikel ini ditulis (April 2025), film Penjagal Iblis: Dosa Turunan belum tersedia di layanan streaming.
Namun berdasarkan pola distribusi film Screenplay Films dan Rapi Films sebelumnya, prediksi layanan streaming yang akan menghadirkan film ini di Indonesia:
-
Netflix Indonesia
-
Disney+ Hotstar
-
Amazon Prime Video Indonesia
-
KlikFilm
Untuk mengecek ketersediaan streaming secara real-time, Anda bisa mengunjungi:
🔗 Pantau JustWatch Penjagal Iblis: Dosa Turunan
Rating Pribadi
🌟🌟🌟⭐️ (3.5 dari 5 bintang)
Penjagal Iblis: Dosa Turunan adalah film berani yang mencoba menggabungkan mistis, aksi, dan horor dalam satu paket.
Walaupun tidak sempurna, film ini tetap menawarkan pengalaman menonton yang segar dan berbeda dari tipikal film horor Indonesia.
Kesimpulan
Dengan ide kreatif yang kuat dan keberanian eksplorasi genre, Penjagal Iblis: Dosa Turunan adalah sajian menarik bagi Anda yang bosan dengan horor biasa.
Meski memiliki kekurangan di pengembangan karakter dan narasi yang kurang fokus, film ini tetap layak ditonton untuk mereka yang mencari perpaduan horor supranatural dan aksi intens.
Jika Anda mencari tontonan yang memadukan pertarungan melawan iblis dengan latar kisah horor kelam, jangan lewatkan film ini saat nanti rilis di platform streaming!
Tertarik menyaksikan pertarungan brutal melawan iblis?
Jangan lewatkan Penjagal Iblis: Dosa Turunan di bioskop!
Dan nantikan segera ketersediaannya di platform streaming favorit Anda.
Update terus informasinya di JustWatch Penjagal Iblis: Dosa Turunan!