Ulasan Film “Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga” (2024)
Film Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini berhasil menarik perhatian banyak penggemar horor Indonesia. Mengusung genre horor psikologis dengan sentuhan budaya lokal, film ini diangkat dari utas viral karya Gusti Gina, yang dikenal dengan keaslian dan daya tarik ceritanya. Bagaimana film ini tampil di layar lebar, dan apakah berhasil memenuhi ekspektasi penonton? Mari kita bahas secara mendalam.
Sinopsis Film “Racun Sangga”
Cerita bermula dengan kehidupan pasangan muda, Maya (Frederika Cull) dan Andi (Fahad Haydra), yang baru saja menikah. Kehidupan bahagia mereka mulai terganggu oleh serangkaian kejadian aneh dan tak terjelaskan. Andi mengalami sakit yang misterius, mimpi buruk, dan kondisi fisik yang terus memburuk tanpa alasan medis yang jelas. Maya, yang merasa ada sesuatu yang tidak beres, berjuang untuk mencari tahu penyebab penderitaan suaminya.
Ketegangan memuncak ketika Maya menyadari bahwa Andi menjadi korban Racun Sangga, sebuah ilmu hitam khas Kalimantan yang digunakan untuk merusak rumah tangga. Dengan latar belakang budaya lokal yang kental, perjuangan Maya untuk menyelamatkan Andi dari pengaruh santet ini menjadi inti dari film.
Kekayaan Cerita dan Budaya Lokal
Salah satu kekuatan utama Racun Sangga adalah keasliannya dalam mengangkat budaya Kalimantan. Film ini tidak hanya menyajikan teror horor, tetapi juga memperkenalkan penonton pada adat dan tradisi lokal. Penggunaan bahasa Banjar oleh Frederika Cull, misalnya, memberikan sentuhan autentik yang menambah kekuatan naratif film ini.
Namun, meskipun cerita awalnya menjanjikan, beberapa kritikus menganggap bahwa film ini kehilangan arah di pertengahan hingga akhir cerita. Naskah yang semakin kompleks justru terasa membosankan dan kurang fokus, membuat klimaks film kurang berkesan. Sayangnya, plot twist yang seharusnya memberikan kejutan malah mudah ditebak.
Penampilan Akting Para Pemain
Frederika Cull dan Fahad Haydra tampil sebagai pasangan utama dalam film ini. Meski keduanya memberikan performa yang cukup baik, ada kritik mengenai chemistry mereka yang terasa kurang kuat. Akting Frederika sebagai Maya cukup mengesankan, terutama dalam adegan emosional, tetapi Fahad Haydra dinilai kurang berhasil menggambarkan penderitaan Andi secara mendalam.
Para pemain pendukung seperti Zidan El Hafiz, Julian Kunto, dan Elly D. Luthan memberikan warna tersendiri dalam cerita, meskipun kontribusi mereka dalam pengembangan plot terasa terbatas.
Sinematografi dan Scoring
Rizal Mantovani dikenal dengan sentuhan visualnya yang khas, dan itu terlihat jelas dalam Racun Sangga. Penggunaan teknik POV kamera CCTV memberikan dimensi tambahan pada visual film, menciptakan atmosfer yang mencekam. Namun, beberapa elemen seperti scoring dinilai terlalu berlebihan, terutama dalam adegan ritual tarian khas daerah. Alih-alih memperkuat suasana, efek suara ini justru mengganggu pengalaman menonton.
Perpaduan Horor dan Drama
Yang membedakan Racun Sangga dari film horor Indonesia lainnya adalah fokusnya pada aspek psikologis dan konflik rumah tangga. Alih-alih mengandalkan jumpscare, film ini lebih menonjolkan sisi penderitaan karakter akibat ilmu hitam. Pendekatan ini cukup menarik, meskipun ada potensi yang belum sepenuhnya tergarap, terutama di bagian akhir cerita.
Kritik dan Saran
Film ini memiliki banyak potensi, terutama dengan tema dan latar belakang budaya yang unik. Namun, pengembangan naskah yang kurang matang dan eksekusi yang terkesan “setengah hati” di beberapa bagian membuat film ini kurang maksimal. Jika Rizal Mantovani diberi kebebasan lebih dalam menggarap film ini, hasilnya mungkin akan lebih kuat.
Ketersediaan di Platform Streaming
Hingga artikel ini ditulis, Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga belum tersedia di platform streaming. Namun, melihat popularitas film ini, ada kemungkinan besar bahwa film ini akan segera hadir di layanan streaming populer seperti Netflix, Disney+ Hotstar, atau Prime Video. Penggemar dapat memantau perkembangan ketersediaan film ini melalui JustWatch untuk informasi terbaru.
Untuk update lebih lanjut, kunjungi juga akun Instagram resmi film ini di @racunsanggafilm.
Kesimpulan
Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga adalah upaya berani untuk menggabungkan horor psikologis dengan unsur budaya lokal. Meskipun tidak sempurna, film ini tetap layak untuk ditonton, terutama bagi pecinta genre horor yang mencari pengalaman berbeda. Dengan pengembangan cerita yang lebih matang dan peningkatan dalam eksekusi, film ini berpotensi menjadi salah satu film horor terbaik Indonesia.
Apakah Anda penasaran dengan kisah menegangkan Racun Sangga? Jangan lewatkan kesempatan untuk menontonnya di bioskop atau pantau ketersediaannya di platform streaming favorit Anda. Ikuti juga Instagram resmi film ini untuk mendapatkan berita dan update terbaru. Selamat menonton dan siapkan nyali Anda untuk menghadapi teror santet paling menakutkan ini!