Watch Sampai Jumpa, Selamat Tinggal 2025 Streaming

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal 2025

521809 votes, average 6.0 out of 10

Review Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (2025): Kisah Pencarian Cinta, Jati Diri, dan Luka yang Tak Pernah Sembuh

Disutradarai dan ditulis oleh Adriyanto Dewo, film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal membawa kita menyusuri kehidupan Wyn (Putri Marino), seorang perempuan Indonesia yang rela terbang jauh ke Korea Selatan demi mencari kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata), yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Di negeri orang, ia bertemu Rey (Jerome Kurnia), sesama warga Indonesia yang tinggal di sana, dan perlahan-lahan kedekatan di antara mereka tumbuh—meski dibayangi kebohongan yang perlahan menggerogoti kepercayaan.

Namun saat akhirnya Wyn bertemu kembali dengan Dani, konflik batin dan rahasia gelap justru membuat cerita bergulir ke arah yang tak terduga. Dan ketika Wyn justru menghilang, Rey pun memulai perjalanan baru, bukan hanya untuk mencarinya, tetapi untuk menemukan makna dari semua luka yang sudah mereka alami.


Kelebihan Film: Visual Menawan dan Skoring yang Mengikat Emosi

Jika ada satu hal yang bisa diacungi jempol dari film ini, itu adalah sinematografi yang benar-benar memanjakan mata. Penggunaan cahaya malam yang menyerupai gaya cyberpunk memberikan kesan kesepian yang nyata, seolah-olah penonton ikut merasakan betapa asingnya dunia yang sedang ditempuh para karakter. Visual kota Seoul divisualisasikan dengan indah, namun tetap menyisakan ruang untuk emosi para karakter berkembang—meski pada akhirnya tidak semua berhasil tersampaikan secara utuh.

Scoring-nya juga patut diapresiasi. Lagu pembuka “Caldera – Talk” sukses membangun ekspektasi penonton dan menciptakan suasana yang seolah menjanjikan drama emosional yang mendalam. Ini adalah salah satu aspek terbaik dari film ini: kemampuan untuk membangun mood dan atmosfer lewat suara dan gambar.


Kekurangan yang Tak Terelakkan: Cerita Kurang Arah dan Karakter Dangkal

Sayangnya, kekuatan visual tidak diimbangi dengan kedalaman cerita. Plot film ini cenderung berjalan tanpa arah yang jelas, terutama setelah titik tengah cerita. Ketika premis awal—pencarian Dani—sudah terungkap, narasi mulai kehilangan fokus dan tampak seperti “tersesat” dalam upaya menjangkau terlalu banyak tema: cinta, identitas, imigrasi ilegal, trauma masa lalu, bahkan sindiran sosial.

Karakterisasi juga menjadi titik lemah utama. Baik Wyn, Rey, maupun Dani, tidak mengalami perkembangan karakter yang berarti. Penonton sulit bersimpati karena tidak diberikan cukup informasi tentang latar belakang mereka. Akibatnya, konflik yang muncul terasa hambar, dan keputusan-keputusan karakter cenderung membingungkan.

Bahkan akting solid dari Putri Marino, Jerome Kurnia, dan Lutesha (yang mencuri perhatian sebagai Vanya) tidak cukup untuk menutupi kelemahan mendasar dari naskah film ini.


Tema dan Pesan: Potensial, Tapi Gagal Disampaikan dengan Kuat

Film ini ingin menyampaikan bahwa cinta saja tidak cukup untuk menyembuhkan luka masa lalu. Bahwa kadang, keinginan untuk “menemukan” orang lain justru menjadi jalan untuk mengenali diri sendiri. Sayangnya, pesan ini terlalu samar dan tidak digarap dengan mendalam.

Isu sosial yang coba diangkat, seperti nasib WNI di luar negeri dan eksploitasi imigran, terasa tempelan. Tidak ada urgensi kuat yang membuat latar Korea Selatan menjadi bagian integral dari cerita, dan bukan sekadar “gimmick visual”.


Prediksi Streaming dan Platform Penayangan

Hingga artikel ini ditulis (Juni 2025), film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal belum tersedia di platform streaming manapun. Namun, mengingat film ini adalah produksi besar dengan nama-nama seperti Putri Marino dan Jerome Kurnia, serta dirilis secara nasional oleh rumah produksi besar, kemungkinan besar film ini akan hadir di layanan Netflix atau Prime Video, yang kerap menjadi rumah bagi film-film Indonesia bernuansa internasional.

Kamu bisa memantau ketersediaannya melalui tautan berikut:
👉 https://www.justwatch.com/id/movie/sampai-jumpa-selamat-tinggal


Apakah Film Ini Layak Ditonton?

Film ini adalah pengalaman menonton yang lebih mengandalkan suasana daripada cerita. Cocok untuk kamu yang menyukai film dengan pacing lambat, visual artistik, dan karakter-karakter penuh teka-teki. Tapi bagi penonton yang mencari drama emosional yang solid atau kisah cinta yang menyentuh hati, film ini mungkin akan terasa mengecewakan.

Ada momen-momen yang bisa dinikmati, terutama akting natural dari para pemeran utama, dan suasana yang “vibey”—tapi secara keseluruhan, film ini terasa seperti proyek besar dengan arah yang tidak jelas. Tetap ada nilai-nilai pembelajaran yang bisa diambil, khususnya tentang pentingnya kejujuran dalam relasi dan bahayanya kehilangan arah hidup.


Kesimpulan: Film dengan Gaya, Tapi Minim Isi

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal adalah film yang menjanjikan di permukaan, tapi kurang menggali secara mendalam. Ini adalah pengingat bahwa cinta saja tidak cukup tanpa komunikasi, tujuan, dan kejelasan. Film ini ingin terlihat kompleks, tapi malah terjebak dalam kebingungannya sendiri.

Meskipun begitu, film ini tetap patut diapresiasi dari segi teknis dan keberaniannya mengeksplorasi latar internasional. Namun, sebagai penonton, kita juga berhak mengharapkan lebih dari sekadar visual yang cantik.


Apa Pendapatmu?

Sudahkah kamu menonton Sampai Jumpa, Selamat Tinggal di bioskop? Bagaimana pendapatmu tentang cerita dan karakternya?
Apakah kamu juga merasa kebingungan atau justru menemukan sisi emosional yang relate dengan hidupmu?

Tinggalkan komentarmu di bawah dan bagikan review ini ke teman-temanmu.
Jangan lupa pantau ketersediaannya di platform streaming lewat JustWatch!

Posted on:
Genre: Drama, Romance
Year:
Duration: 109 Min
Country:
Release:
Language:English, Bahasa indonesia, , 한국어/조선말

🎬 Guess the Movie Title from Emojis!

Score: 0

Question: 1 of 5